Kalau ada kasus perkosaan, pasti itu salahnya perempuan
Saya baru saja selesai membaca
berita yang ditulis oleh Balairung mengenai pemerkosaan mahasiswi oleh seorang
teman KKN nya. Kesimpulan yang saya ambil adalah bahwa wanita ini sudah pasti
wanita yang tidak baik-baik. Bayangkan saja di malam yang gelap di pedalaman
maluku dia yang tidak berani pulang ke pondokan KKN berisi teman-teman wanita
pada akhirnya mampir dan menginap di pondokan KKN laku-laki. Sekalipun hari itu
sudah gelap dan terdapat banyak babi hutan di sekitar wilayah itu, tentu tetap
saja mahasiswi itu harus pulang ke pondokannya. Kalaupun nanti si mahasiswi di
serang oleh babi hutan, itu lebih baik toh daripada berada di satu rumah dengan
yang bukan muhrim, sudah jelas haram. Dan akhirnya terjadi juga kan pemerkosaan
itu. Mau bagaimana lagi, kami sebagai laki-laki dalam kondisi pondokan yang
sepi dan malam yang dingin tentu tidak bisa menahan birahi kami bukan. Sang
pelaku pemerkosaan juga merupakan korban dari kasus ini karena memnag sebagai
kaum lelaki, kami hanya bisa pasrah untuk urusan beginian. Iman kami terlalu
rapuh untuk menjaga pandangan. Jadi ya sudah seharusnyalah kaum wanita yang
menjaga aurotnya itu. Paha sama dadanya itu lo jangan diumbar-umbar. Kami ga
tahan jadinya. Sekalipun menurut penuturan si korban, bahwa saat tidur, pakaian
mahasiswi itu lengkap bahkan berkerudung, mahasiswa itu pun juga tidak mampu
menahan birahi nya. Ya mau gimana lagi, tetap saja wanita yang tidur sekalipun
berpakaian lengkap dan berhijab juga menggoda bukan. Jadi tentu tidak bisa
disalahkan si mahasiswa yang melakukan perbuatan itu.
Halah
ga usah meminta kami menundukkan pandangan. Kami sebagai kaum lelaki ini lebih
tau mana yang benar. Dimana-mana kucing yang diiming-imingi ikan asin pasti
akan langsung nyamber itu ikan. Jadi kami ini sebagai kaum laki-laki ibarat
kucing itu tadi, tidak bisa menahan apa yang di depan mata kami. Kami ini
lemah, tolong diingat itu. Jangan pakai pakaian yang ketat, rok mini, atau
umbar-umbar foto di instagram dengan aurit-aurot yang terbuka itu. Jangan
bawa-bawa slogan my body is my property.
Itu ridak penting, iru semua slogan para orang liberalis, kaum laknat. Jadi
untuk wanita Indonesia, jangan mengikuti pakem seperti itu. Tidak boleh, nanti
kami sebagai lelaki akan menjadi korban dengan semakin banyaknya perkosaan
kepada kalian. Jangankan wanita yang pakai rok mini, wanita yang pakai jilbab
saja bisa diperkosa kok. Ya karena itu tadi, wanita itu sudah kodratnya
menggoda pria kan. Jadi dalam kondisi tidur dengan jilbab saja masih salah si
wanita itu. Jadi ukhti, tolong aurotnya di jaga ya. Karena bagi perempuan itu
aurot itu mutlak ditutupi, tapi bagi kami para lelaki yang maha benar ini tidak
perlu menundukkan pandangan. Lha gimana mau menundukkan pandangan, wong tubuh
kalian itu terlalu menggoda kok. Kalaupun kalian memakai pakaian yang tertutup
juga bukan jaminan bahwa kami lelaki tidak akan tergoda.
Jadi
kalau ada yang bilang wanita selalu benar, itu salah belaka. Kami ini lelaki
yang paling benar, paling tahu mana yang baik untuk wanita. Jadi ingat,
kampanye tentang menutup aurot kan lebih banyak daripada kampanye menundukkan
pandangan bagi laki-laki, nah itu juga bukti bahwa kami ini tidak akan pernah
mampu melakukan itu, sudah kodrat kami. Sudah kodrat kami menjadi makhluk yang
nafsuan, sangean, dan ngeres. Biar tidak ada kasus perkosaan itu solusinya
bukan menundukkan pandangan bagi laki-laki, tapi menjaga aurot dan tingkah laku
dari wanita. Tapi wanita baik-baik yang terpaksa ga bisa pulang ke pondok KKN
wanita pun akhirnya diperkosa oleh temannya sendiri walaupun berpakaian lengkap
dan menggunakan jilbab. Gimana ya jelasinnya, susah lah. Pokoknya jangan
mancing-mancing kami. Kami ini sungguh lemah dan tidak berdaya akan tubuhmu
itu.
Leave a Comment